Siaranindonesia.com – Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan pada Februari 2024 mendatang telah membuka peluang bagi berbagai pasangan untuk diuji dan disimulasikan sehingga menghasilkan pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang memiliki peluang menang paling kuat. Sebuah survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Independen (LSI) dari tanggal 11 hingga 23 Februari 2023 menghasilkan tiga simulasi kelompok Capres dan Cawapres. Pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono selalu menduduki peringkat atas di setiap simulasi yang dilakukan.
Menurut Direktur Riset Lembaga Survei Independen (LSI) Fathur Rahman pada Jumat (23/2/2023), “Pasangan Anies-AHY memiliki elektabilitas yang lebih kuat ketimbang pasangan lainnya, hal itu bisa kita lihat dari hasil survei pada berbagai simulasi pasangan, yakni simulasi 4 pasangan, 3 pasangan, maupun 2 pasangan.”
Dalam simulasi 4 pasangan capres-cawapres, pasangan Anies-AHY meraih elektabilitas tertinggi dengan perolehan 30,8 persen, disusul oleh pasangan Ganjar-Erick dengan 19,4 persen, Prabowo-Muhaimin dengan 16,1 persen, Puan-Andika dengan 11,2 persen, dan 22,5 persen responden yang belum menentukan pilihan. Dalam simulasi 3 pasangan, pasangan Anies-AHY juga unggul dengan elektabilitas sebanyak 36,9 persen, disusul oleh pasangan Prabowo-Puan dengan 28,3 persen, Ganjar-Erick dengan 14,4 persen, dan 20,4 persen responden yang belum menentukan pilihan.
Dari simulasi 4 pasangan dan 3 pasangan, terdapat potensi dua pasangan yang layak dipertimbangkan, yaitu Anies-AHY dan Prabowo-Puan. Namun, dalam simulasi dua pasangan Capres-Cawapres, pasangan Anies-AHY kembali unggul atas pasangan Prabowo-Puan dengan perolehan elektabilitas sebanyak 40,8 persen, sementara pasangan Prabowo-Puan memperoleh 31,5 persen, dan 27,7 persen responden yang belum menentukan pilihan.
Survei ini dilakukan pada populasi warga negara Indonesia yang berhak memilih dalam Pemilihan Umum, yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) di 34 provinsi di Indonesia. Sebanyak 1.200 responden dipilih dari populasi tersebut secara acak bertingkat, dengan margin of error sebesar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. LSI melakukan metode wawancara melalui jaringan seluler pada 11 hingga 23 Februari 2023 dalam melakukan survei ini. (ril)