Siaranindonesia.com, Sumut – Pemerintah terus mempercepat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Pembangunan ini merupakan upaya Pemerintah untuk mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif, dengan menyebarluaskan magnet pertumbuhan ekonomi baru sehingga tidak hanya bertumpu di Pulau Jawa semata.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan BUMN Bidang Konstruksi yang turut mendapatkan tanggung jawab untuk ikut serta melaksanakan proyek pembangunan IKN.
Waskita Karya berhasil meraih beberapa kontrak proyek baru di IKN. Antara lain proyek Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara dengan total nilai kontrak mencapai Rp1,35 Triliun.
Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mendukung dan mengapreasisi keterlibatan Waskita Karya yang turut aktif dalam mengerjakan proyek pembangunan di IKN.
Martin mengatakan, Waskita Karya yang berdiri sejak 1961 tersebut berhasil mendapatkan proyek kompleks Sekretariat Negara dan Bangunan Pendukung Istana Kepresidenan di IKN karena sudah punya pengalaman yang tinggi dalam pekerjaan konstruksi.
“Dengan pengalamannya, Waskita layak untuk turut serta dilibatkan dalam proyek-proyek pembangunan di IKN,” kata Martin dalam kegiatan Sosialisasi bertajuk “BUMN karya Memberikan Kontribusi Terhadap IKN”, di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Sabtu, 21 Januari 2023.
Waskita Karya sudah berpengalaman mengerjakan proyek yang ternama, dengan tepat waktu dan tepat mutu. Antara lain proyek pembangunan Wisma 46 Jakarta, Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta, Renovasi Masjid Istiqlal, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Terminal 1, Terminal 2, & Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Sarana dan Gedung Bandara Kertajati Jawa Barat, Terminal dan Sarana Bandara Ahmad Yani Semarang Jawa Tengah, Terminal Baru Bandara Minangkabau Padang Sumatera Barat, dan Renovasi Terminal 1 Juanda Jawa Timur.
Di IKN, Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan IKN yang didapatkan oleh Waskita Karya, rencananya akan dibangun di atas tanah seluas 50.678 m2 dan luas bangunan 33.312 m2. Kompleks ini terbagi menjadi 3 bangunan. Yaitu, Sekretariat Presiden, Mess Paspampres dan Bangunan Pendukung. Pembangunan ini membutuhkan waktu selama 720 hari kalender dengan target penyelesaian pekerjaan pada akhir tahun 2024.
Selain kompleks Sekretariat Presiden, Waskita juga berhasil memenangkan 2 tender proyek jalan yaitu Proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung–Jembatan Pulau Balang senilai Rp990 miliar. Waskita juga memenangkan tender Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp182 miliar.
Waskita berhasil meraih proyek jalan di IKN ini dikarenakan pengalaman Waskita Karya dalam membangun jalan tol Trans-Jawa dan jalan tol Trans Sumatra, serta berbagai jembatan. Seperti, Jembatan Merah Putih Ambon, Jembatan Pasopati Bandung, dan Jembatan Kali Kuto Semarang.
Tak hanya itu, Waskita juga dipercaya untuk mengerjakan proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN dengan kontrak senilai Rp639 miliar.
Sebagai catatan, Waskita Karya telah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (IPO) pada Desember 2012. Pada Desember 2021 sd Januari 2022, Waskita Karya menyelesaikan aksi korporasi dengan menerbitkan saham baru (Rights Issue) total nilai Rp 9,44 Triliun.
Waskita Karya juga terus melakukan transformasi digital, yang dimulai pada tahun 2016. Transformasi itu perlu dilakukan karena Perseroan saat itu mengalami pertumbuhan besar-besaran (super growth). Pertumbuhan itu terjadi setelah Waskita Karya memperoleh tugas dari pemerintah untuk menuntaskan pembangunan jalan tol, khususnya tol Trans Jawa.
Digitalisasi dijadikan sebagai salah satu pilar transformasi bisnis karena keyakinan Waskita Karya bahwa digitalisasi ini akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Digitalisasi pada proses bisnis dilaksanakan antara lain dalam proses bidding/marketing, engineering, procurement, dan construction.
Tak hanya berhenti di implementasi teknologi, Waskita Karya kini sedang berupaya untuk meraih gelar National Lighthouse. Sebagai informasi, National Lighthouse Industri 4.0 menjadi contoh dalam transformasi digital dan penerapan teknologi 4.0. Perusahaan-perusahaan ini dianggap layak menjadi role model bagi pelaku industri di sektornya serta dapat menjadi mitra dialog pemerintah dalam implementasi Industri 4.0 di Indonesia.***