Siaranindonesia.com, Sumut – Salah satu fokus pemerintah Indonesia saat ini adalah pembangunan infrastruktur nasional, dengan tujuan mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif serta meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru. Termasuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Kalimantan Timur.
Sebagai perpanjangan tangan pemerintah, BUMN yang memiliki kemampuan strategis untuk mendukung agenda pembangunan juga turut dilibatkan mengerjakan proyek IKN. Salah satunya adalah BUMN Konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Adhi Karya mendapatkan tanggung jawab sebagai kontraktor yang turut berkontribusi dalam pembangunan IKN. Sampai saat ini Adhi Karya telah memperoleh 4 kontrak pembangunan infrastruktur di IKN. Antara lain 22 Tower untuk Hunian Pekerja Konstruksi IKN, Pelindung Fender Jembatan Pulau Balang, Jalan Tol Seksi 3A Segmen Karangjoang-KTT Kariangau, dan terbaru ialah Rumah Tapak Kedinasan di IKN Nusantara.
Terkait hal ini, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mendukung Adhi Karya untuk turut aktif dalam mengerjakan proyek-proyek pembangunan di IKN.
Martin mengatakan, Adhi Karya merupakan BUMN konstruksi dengan kredibilitas yang kuat dan pengalaman yang tinggi di Indonesia. Adhi Karya yang bediri sejak 1960 memiliki sederet karya monumental yang sampai saat ini masih dipergunakan. Seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional (Monas), Jembatan Barito, Jembatan Suramadu dan lainnya. Adhi Karya juga menjadi perusahaan konstruksi pertama yang melantai di bursa Efek sejak tanggal 18 Maret 2002 dengan kode ADHI.
“Adhi Karya punya pengalaman dan kredibilitas yang tinggi. Sehingga, memang layak untuk diberi tanggung jawab turut menggarap proyek di IKN,” kata Martin dalam kegiatan Sosialisasi bertajuk “BUMN karya Memberikan Kontribusi Terhadap IKN”, di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Sabtu, 21 Januari 2023.
Martin mendukung ADHI untuk terus aktif sehingga proyek yang dapat dikerjakannya di IKN dapat bertambah.
“Perolehan kontrak dari pembangunan IKN diharapkan akan terus bertambah seiring proses pelelangan yang masih diikuti oleh ADHI,” kata Martin.
Saat ini, lanjut Martin, dengan didapatkannya proyek pekerjaan di Pembangunan IKN, ADHI mendapatkan keuntungan tersediri. Selain penambahan kontrak baru yang dapat meningkatkan kinerja Perusahaan, ADHI juga dapat meningkatkan value sebagai kontraktor yang dipercaya untuk turut membangun Negeri.
“Dengan adanya peningkatan kinerja perusahaan, kami harap Adhi Karya dapat memberikan manfaat yang lebih banyak lagi bagi pemerintah, negara dan masyarakat. Salah satunya, melalui peningkatan PDB/PDRB, penambahan lapangan kerja, serta peningkatan pajak dan dividen,” kata Martin.
Sebagai catatan, proyek Jalan Tol Seksi 3A Segmen Karangjoang-KTT Kariangau yang dikerjakan ADHI akan dapat mempercepat konektivitas wilayah dan distribusi barang yang semakin lebih mudah dan cepat di Kawasan IKN. Pembangunan tol ini juga dapat menghasilkan multiplier effect. Salah satunya, penyerapan tenaga kerja di daerah sekitar pembangunan.
Selain proyek ruas jalan tol, ADHI juga mengerjakan Hunian Pekerja Konstruksi di IKN. Pembangunan ini menggunakan teknologi modular yang merupakan karya anak bangsa. Yaitu, konstruksi rumah susun (rusun) yang menerapkan teknologi fabrikasi hunian modular sehingga rusun lebih cepat dibangun serta layak huni. Rusun terdiri dari 22 tower, memiliki 4 lantai yang dapat menampung 17.000 pekerja atau minimal 15.600 tenaga kerja. Fasilitas yang disediakan nantinya mencakup meubelair, unit kesehatan, kantin, toko, tempat ibadah, dan building management.
Untuk diketahui, saat ini ADHI memiliki empat lini bisnis utama yaitu Engineering & Konstruksi, Properti & Hospitaliti, Manufaktur, Investasi & Konsesi. Saat ini ADHI juga memiliki 180 Proyek konstruksi yang sedang berjalan yang tersebar di seluruh Indonesia.***