Jakarta, Siaran Indonesia.com – Para siswa SMAN 3 Jakarta yang tergabung dalam organisasi pecinta alam Sabhawana membantu pemberian seragam dan peralatan sekolah untuk siswa/siswi SD di lokasi gempa Cianjur, Jawa Barat. Khususnya di SD Cimanahayu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur.
Armin Siti Haryanti atau yang akrab disapa Arsi (17) siwa kelas (XI) dari SMAN 3 Jakarta menyatakan, ia bersama teman-temannya menginisiasi bantuan seragam dan peralatan sekolah untuk siswa/siswi SD di lokasi gempa Cianjur. Pasalnya, pasca bencana terjadi, rumah dan bangunan sekolah di sana pada hancur.
“Kondisinya memang memprihatinkan warga sudah tidak berpikir menyelamatkan barang-barang, tapi menyelamatkan diri sendiri. Sehingga barang-barang mereka rusak kena reruntuhan, termasuk peralatan sekolah seragam dan sebagainya sudah tidak ada lagi,” ujar Arsi saat dihubungi awak media, Sabtu (8/1/2023).
Arsi merupakan satu-satunya perempuan yang ikut dalam aksi kemanusiaan, penanganan bencana di Cianjur pada saat libur semester kemarin. Ia bersama empat orang temannya dari Sabhawana berada di Cianjur selama dua minggu untuk ikut membantu masyarakat terdampak di sana.
“Kita kemarin sudah berada di sana kurang lebih dua minggu pada saat libur semester, jadi kita tahu kondisi lingkungan masyarakat di sana. Mereka benar-benar membutuhkan bantuan, khususnya anak-anak sekolah yang harus kembali belajar pada 9 Januari 2023,” ucap Arsi
Atas dasar itu, Arsi yang sudah kembali ke Jakarta untuk masuk sekolah kini kembali menggalang bantuan bersama teman-temannya berupa pemberian seragam dan peralatan sekolah untuk siswa SD di sana.
“Karena situasinya sekolah mereka sudah hancur, dan mereka harus kembali sekolah, sementara anak-anak ini tidak punya seragam dan peralatan sekolah. Tinggal bagaimana kesadaran kita untuk membantu mereka,” ucapnya.
Tidak hanya membantu seragam dan peralatan sekolah, para siswa/siswi SMAN 3 Jakarta juga turut membantu pendirian sekolah darurat, mushalla darurat, dan juga Huntara atau hunian semantara. Ada 13 Huntara atau shelter, dan dua sekolah darurat yang sudah mereka bangun. Para siswa SMAN 3 Jakarta ini dibimbing langsung oleh alumninya Eko Sulistio.
“Jadi selama di sana, kita dibimbing oleh Kak Eko, kebetulan beliau juga alumni yang memang sudah kerap melakukan aksi kemanusiaan di belbagai daerah, termasuk di luar negeri. Kak Eko bersama para relawan lain sudah lebih dulu melakukan aksi penanganan bencana di Cianjur sejak hari pertama bencana,” terang Arsi.
Sementara itu, salah seorang guru Kelas SD Cimanahayu Nani Rohani (52) menyampaikan rasa terima kasih kepada para siswa/siswi SMAN 3 Jakarta berserta seluruh relawan yang sudah membantu pendirian sekolah darurat untuk keberlangsungan belajar para siswa.
“Kita merasa sangat dibantu oleh para siswa SMAN 3 Jakarta dan juga para relawan yang sudah susah payah membuat sekolah darurat untuk keberlangsungan anak-anak dalam belajar. Kita juga terima kasih dibantu seragam, dan peralatan sekolah untuk anak-anak kami yang memang kondisinya mereka sudah tidak punya apa-apa,”ucap Nani.
Dengan bantuan tersebut tentunya kata Nani, bisa menambah semangat anak-anak untuk belajar kembali ke sekolah, meski harus berada di tempat sederhana dan terbatas. “Sekolah boleh hancur, tapi jiwa dan semangat anak-anak untuk belajar dan kembali sekolah tidak boleh kendor, ini yang harus terus kita dorong,” jelasnya.
Nani mengungkapkan siswa akan kembali sekolah pada Senin besok 9 Januari 2023. Namun pihaknya belum mewajibkan mereka menggunakan seragam sekolah. Yang terpenting mereka mau datang dulu ke sekolah dengan rasa senang atau gembira. “Jadi sementara apa adanya dulu yang penting mereka mau sekolah,” ujar Nani yang sudah mengajar selama 20 tahun.
Sementara itu, Eko Sulistio turut mendukung gerakan yang dilakukan siswa-siswi SMAN 3 Jakarta untuk membantu pengiriman seragam dan peralatan sekolah. Dengan begitu, anak-anak di sini bisa kembali belajar di sekolah. Ia bersama relawan pun masih bertahan di lokasi bencana untuk membantu masyarakat.
“Sampai saat ini kita masih berada di lokasi bencana untuk mendistribusikan bantuan makanan, peralatan rumah tangga, pendirian shelter, mushalla dan sekolah darurat, alhamdulillah dari siswa/siswi SMAN 3 Jakarta ikut gabung, membantu kami selama dua minggu di sini,”ucap Eko.
“Saya pun merasa senang dan bangga mereka tergerak hatinya untuk datang ke sini dan mau memberikan bantuan seragam dan peralatan sekolah untuk para siswa SD. Bagaimanapun apa yang menjadi niat baik mereka harus kita dukung, saya juga berharap para siswa, guru, dan wali murid serta para alumni yang lain terdorong hatinya untuk ikut membantu masyarakat di sini, karena berbagi tidak akan pernah merugi,” tandas Eko menambahkan. (*)