Dewi Asmara : “Elsimil Andalan BKKBN Dalam Identifikasi Resiko Stunting”

- Jurnalis

Minggu, 27 November 2022 - 16:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SiaranIndonesia.com- Dalam rangka memudahkan Identifikasi Stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mempersiapkan Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil).

Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Komisi IX (DPR RI), Dewi Asmara dalam Sosialisasi Percepatan penurunan Stunting di Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, pada 26 November 2022.

Seperti diketahui BKKBN bersama Mitra Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) selalu terdepan dalam mensosialisasikan Stunting kepada Masyarakat.

Dalam kesempatan Sosialisasi tersebut, Dewi Asmara mengajak calon pengantin (Catin) melakukan registrasi aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil).

Ini penting dilakukan untuk memudahkan pendampingan oleh tim pendamping keluarga (TPK) yang ditugaskan khusus melakukan pendampingan intensif kepada calon pengantin maupun ibu hamil dan keluarga anak usia di bawah lima tahun (Balita).

“Elsimil ini bukan syarat boleh nikah atau tidak, tapi lebih kepada upaya identifikasi risiko stunting. Jika hasil pemeriksaan dianggap berisiko stunting, maka disarankan untuk tidak hamil dulu setelah menikah,” ungkap Dewi Asmara.

Dewi Asmara mengajak masyarakat menyadari bahaya stunting. Karena itu, penting bagi generasi muda untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum menikah.

Tujuannya agar setelah menikah kondisi kesehatan fisik aman untuk bisa hamil dan bayi yang dikandung sehat, sehingga saat melahirkan bebas dari risiko stunting.

“Stunting adalah kondisi fisik yang pendek disertai penurunan kondisi kognitif atau kemampuan berpikir. Saat tumbuh beranjak dewasa mengalami kondisi kesehatan yang buruk, produktivitas rendah, dan pada masa tua rawan menderita penyakit,” papar Dewi.

Di tempat yang sama, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana Bogor Handayani menjelaskan, Elsimil dikembangkan untuk memastikan calon pengantin ada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.

Pada aplikasi Elsimil ini, calon pengantin diminta mengisi data dan riwayat kesehatan tiga bulan sebelum menikah.

Data tersebut diolah secara otomatis dan hasilnya menampilkan kondisi kesehatan calon pengantin.

Jika kondisi ideal belum tercapai, aplikasi akan menyarankan untuk menunda kehamilan. Artinya, Elsimil bukan merupakan tiket untuk menikah, melainkan untuk memonitor kesehatan calon pengantin.

“Jangan khawatir gagal menikah gara-gara aplikasi Elsimil. Pengunaan aplikasi ini bukan sebagai syarat menikah,” tandas Handayani.

Lebih jauh Handayani menjelaskan, aplikasi Elsimil dikembangkan sebagai salah satu upaya BKKBN untuk menekan angka stunting.

Aplikasi ini diharapkan dapat mendeteksi calon pengantin yang berisiko memiliki anak stunting.

Selain calon pengantin, Elsimil juga ditargetkan untuk kelompok sasaran remaja karena kelak akan menjadi calon pengantin.

Skrining awal calon pengantin berisiko dilakukan melalui kuisioner pada aplikasi Elsimil.

Tiga bulan sebelum pernikahan, calon pengantin diimbau untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dan memasukkan data hasil pemeriksaan ke dalam kuisioner.

Adapun data yang dimasukkan adalah usia, status gizi (berat badan, tinggi badan, ukuran lingkar lengan dan perut, kadar hemoglobin (Hb)), dan perilaku merokok.

“Dari data ini, TPK yang terdiri atas kader keluarga berencana (KB), kader pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK), dan tenaga kesehatan dapat mendeteksi calon pengantin dengan faktor risiko stunting, ujar Handayani

Lalu, TPK memberikan intervensi yang direkomendasikan sesuai kebutuhan, serta memonitor status gizi calon pengantin demi mempersiapkan kehamilan yang sehat,” terang Handayani.

Selain berfungsi sebagai alat skrining dan media komunikasi dengan TPK, sambung Handayani, Elsimil juga berfungsi sebagai media edukasi tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi, kesiapan pranikah, kesiapan kehamilan, serta cegah kanker. BKKBN terus melakukan pembaruan dan menambah materi edukasi dalam aplikasi.

Komentar Facebook

Berita Terkait

Kapolres Kebumen: Siap Tindak Tegas Jika ada Anggotanya Terbukti Langgar SOP
Gandeng UTM, LD PBNU Gelar Standardisasi Imam dan Khatib Angkatan Ke-10
Venny Buhan Said: Kebebasan Berpendapat Harus Dilakukan Secara Bertanggung Jawab
UP. PKB Jagakarsa Perkuat Komitmen Menuju Zona Integritas dan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
Tim Hukum BUMDES Tlogosari Tegaskan Siap Kooperatif Untuk Mengungkap Kebenaran
Sidang Etik Komisioner Bawaslu Kebumen Digelar Minggu Depan, Azam Minta DKPP Berikan Sanksi Tegas
SMP VIS Student One Resmi Membuka Pendaftaran PPDB Batch 4 Tahun Ajaran 2025/2026
Serunya Siswa dan Guru Student One Islamic School Bertandang ke Sekolah Islam Internasional Malaysia

Berita Terkait

Sabtu, 17 Mei 2025 - 14:01 WIB

Kapolres Kebumen: Siap Tindak Tegas Jika ada Anggotanya Terbukti Langgar SOP

Jumat, 16 Mei 2025 - 09:21 WIB

Gandeng UTM, LD PBNU Gelar Standardisasi Imam dan Khatib Angkatan Ke-10

Minggu, 11 Mei 2025 - 09:59 WIB

UP. PKB Jagakarsa Perkuat Komitmen Menuju Zona Integritas dan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)

Sabtu, 10 Mei 2025 - 21:24 WIB

Tim Hukum BUMDES Tlogosari Tegaskan Siap Kooperatif Untuk Mengungkap Kebenaran

Jumat, 9 Mei 2025 - 22:09 WIB

Sidang Etik Komisioner Bawaslu Kebumen Digelar Minggu Depan, Azam Minta DKPP Berikan Sanksi Tegas

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:19 WIB

SMP VIS Student One Resmi Membuka Pendaftaran PPDB Batch 4 Tahun Ajaran 2025/2026

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:46 WIB

Serunya Siswa dan Guru Student One Islamic School Bertandang ke Sekolah Islam Internasional Malaysia

Kamis, 8 Mei 2025 - 11:27 WIB

IPKBI Turunkan Tim Bantu Investigasi Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang

Berita Terbaru

Opini

Gereja Benteng Terakhir Bagi Rakyat Papua Barat

Selasa, 13 Mei 2025 - 10:33 WIB