Jakarta – Sebagai unit terkecil dalam masyarakat yang secara langsung bertanggung jawab atas perkembangan fisik, mental dan spiritual generasi mendatang maka keluarga harus dipandang sebagai pondasi utama bagi kemajuan peradaban.
Hal tersebut disampaikan oleh Calon Formatur Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah (NA) Dwi Setyowati dalam Rapat Pleno 1 Muktamar NA yang dilaksanakan secara daring, Minggu (13/11/2022).
Pandangan keluarga sebagai pondasi utama kemajuan, kata dia, bisa dilihat dari berbagai aspek mendasar seperti pembentukan akhlak, budaya, pendidikan usia dini hingga kebiasaan-kebiasaan positif baik sebagai individu ataupun anggota masyarakat.
Maka sangat penting bagi perempuan muda Muhammadiah agar terus mengupayakan terbentuknya keluarga tangguh. Sebuah keluarga yang sehat, cukup gizi, serta Sakinah Mawadah dan Rahmah (SAMARA) agar mampu mendukung tumbuhnya generasi unggulan yang akan memajukan peradaban.
“Keluarga adalah pondasi bagi kemajuan peradaban yang sesungguhnya. Maka perempuan muda Muhammadiah akan terus mengupayakan dan mengkampanyekan terbentuknya keluarga muda tangguh melalui penguatan edukasi parenting SAMARA Course dan kerjasama lembaga untuk zero stunting,” kata dia.
Sebagai organisasi otonom Muhammadiah yang sudah berdiri sejak 1345 Hijriyah atau sekitar tahun 1931 Masehi, selama ini NA memang memiliki fokus pada isu-isu perempuan, anak muda dan keluarga.
Meski demikian Dwi memandang perlu bagi NA untuk menigkatkan upaya-upaya strategis orgasisi agar semakin bermanfaat dan mampu menjadi lokomotif bagi terbentuknya pondasi kemajuan peradaban.
“Kedepan NA harus memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan pihak atau lembaga yang fokus pada advokasi perempuan dan anak, kesehatan reproduksi, kepemimpinan perempuan, dan kehidupan yang damai penuh toleransi”. Pungkas dia. (Kuh)