Upah Guru Honorer Disetarakan UMK Daerah

- Jurnalis

Senin, 10 Oktober 2022 - 11:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaranindonesia.com – Awal mengajar menjadi guru agama di SMA Negeri 2 Semarang, pada 2015 Ahmad Munif hanya digaji kisaran Rp 1 juta. Dia bahkan pernah mengalami gaji Rp 150.000 per bulan ketika mengajar di sekolah swasta.

“Saya harus menambal kebutuhan dengan mengajar les agama dan IT sepulang sekolah,” ungkapnya.

Sesudah Pemprov Jateng berinisiatif meningkatkan derajat kesejahteraan guru honorer atau guru tidak tetap (GTT) di semua SMAN/SMKN pada 2019 akhir, dengan menyetarakan gaji terhadap UMK daerah, Munif sangat bersyukur.

Semenjak awal Munif memang telah bertekad mengabdikan diri dan mengamalkan ilmu agama yang dimilikinya. Namun dengan kebijakan tersebut, kerja para guru honorer lebih dihargai serta dipertimbangkan.

Guru seperti Munif, sekarang bisa menabung buat biaya pendidikan anaknya yang nantinya beliau harapkan akan terjun di bidang kedokteran.

“Untuk masuk kedokteran itu kan bisa sampai Rp 500 juta, jadi saya dan istri harus nabung dari sekarang” terang ayah dengan satu anak itu.

Sekarang dia juga bisa merintis usaha sampingan berupa jasa multimedia. Mulai dari foto dan video wedding hingga digital marketing. Rencananya dia juga akan merambah jasa layanan streaming.

Sebelumnya, dengan gaji Rp 1 juta, Munif mengaku hanya cukup untuk bertahan hidup. Sementara untuk menyisihkan tabungan dia sangat kesulitan.

Dalam satu minggu, dia harus mengajar les privat di luar jam sekolah sebanyak 3 murid. Masing-masing diajari sebanyak dua kali dalam seminggu. Terdakang dia pulang jam 9 malam lantaran jadwal mengajar les berentetan.

“Istri kerja jadi guru BK di SMK Perdana Gayamsari, tapi semua urusan keuangan dan tabungan saya serahkan istri,” imbuhnya.

Setelah upahnya sebagai GTT setara dengan UMK Semarang, Munif sedikit lebih lega. Dia memiliki banyak waktu untuk keluarga.

Kemudian pada akhir 2019 dia mulai membeli satu kamera digital profesional. Munif merintis usaha sampingan dengan waktu yang lebih fleksibel.

Dia mulai membuka kantor jasa multimedia di rumahnya. Dia bahkan menggandeng beberapa orang menjadi anggota krunya.

Seiring berjalannya waktu, dia bisa menambah investasi alat. Khususnya saat sebelumnya pandemic yang dirasa tak sepadat pembelajaran tatap muka.

Meski berhasil merintis usaha, dia tak mengesampingkan urusan mengajar. Disebutkan, dalam seminggu Munif mengajar sampai 36 jam pelajaran.

Dia bahkan terpilih menjadi guru penggerak kurikulum merdeka angkatan ke-7. Sekolahnya memiliki dua perwakilan guru penggerak.

Namun Munif menjadi satu-satunya guru agama di Angkatan tersebut.

Sementara itu, Munif berharap pemerintah Kembali membuka seleksi PPPK. Posisinya sebagai guru honorer membuatnya cemas akan hari esok.

Pasalnya pada seleksi P3K sebelumnya tak ada satu pun formasi guru agama. Padahal kebutuhan guru agama terbilang banyak.

“Sangat disesalkan guru agama pembukaan formasinya untuk provinsi SMAN dan SMKN di semarang tidak ada, padahal itu bisa dikatakan harapan baru bagi kami,” terangnya warga Pedurungan itu.

Dia sempat berkecil hati saat rekan guru yang terbilang baru masuk SMAN 2 sudah bisa bergabung ke P3K melalui tes. Sedangkan kesempatan tak terbuka untuknya dan guru agama lainnya.

Lalu menanggapi wacana penghapusan guru dan pegawai honorer, dia berharap agar dirinya dan pegawai lainnya bisa diangkat menjadi P3K.

Sementara untuk peningkatan kualitas pendidik, bisa dengan diupayakan dengan pelatihan, seminar, dan program lainnya.

“Mengingat pengabdian mereka yang begitu besar, dengan gaji yang dulunya sama pekerja pabrik juga kalah,” ungkapnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga sempat angkat bicara terkait hal itu. Dia rasa perlu disediakan ujian khusus saat penerimaan PPPK untuk para honorer yang sudah lama mengabdi.

Karena mereka sudah punya skill, sudah punya keahlian yang memang benar-benar manfaat dalam ruang kerja.

“Pemda memang berharap agar ada ruang untuk tetap mengakomodasi tenaga honorer dengan tenaga tertentu,” tutur Ganjar saat kunjungan anggota DPR RI Komisi IX ke kantornya pertengahan September lalu.

Menurut Ganjar, guru honorer yang sudah lama mengabdi tidak bisa disamakan seleksinya dengan fresh graduate. Namun diutamanan seleksi terhadap skill atau keterampilan yang sudah dikuasai di lapangan selama ini.

Sebagai informasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng mencatat, saat ini di Jateng terdapat GTT yang bernaung di bawah APBD sejumlah 6.006 guru.

Lalu pegawai honorer atau tidak tetap sebanyak 7.931 orang yang tersebar di 35 kabupaten kota. Sementara guru yang sudah P3K sebanyak 5.788 guru.

“Kalau memang kebijakan (penghapusan honorer) belum siap dan matang jangan tergesa-gesa, nasib orang banyak dan anak didik dipertaruhkan,” harap Munif.

Komentar Facebook

Berita Terkait

Barisan Alumni HMI Kebumen Beri Dukungan untuk Arif-Rista
Paslon KK-NUR Berkomitmen Menjadikan Keerom sebagai Lumbung Pangan
Pedagang: “Calon Bupati Kebumen Lilis Nuryani Ternyata Lucu!”
Penguatan Sekolah Inklusif, 135 PDBK di Kebumen Mengikuti Asesmen di RSUD
Calon Wali Kota Supian Suri Sebut Depok Butuh Solusi Nyata, Bukan Sekadar Kartu
Keren! Relawan 2G+BSS Gaet 3 Generasi Warga Sukatani Dukung Supian Suri Jadi Wali Kota Depok
Guru Penggerak dan PMI Tanam 3000 Pohon Bakau di Kawasan Kaliratu
Tak Ada Lagi Anak Depok yang Putus Sekolah, Hamzah Paparkan Rencana Supian-Chandra

Berita Terkait

Minggu, 13 Oktober 2024 - 12:36 WIB

Pemkot Depok Hanya Berikan Janji Omong Kosong, Atlet Skateboard Sampaikan Keluh Kesah ke Supian Suri

Minggu, 13 Oktober 2024 - 09:18 WIB

Relawan GASS D1 Gelar Ngulik Calon Pemimpin, Ajak Gen Z Anti Golput dan menangkan Supian Suri-Chandra Rahmansyah

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 23:00 WIB

Benih Garuda Nusantara dan BP2MI Jalin Kerja Sama, Tingkatkan Kesadaran Pekerja Migran

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 17:38 WIB

Jaminan Kerja Sebelum Lulus Kuliah “Janji” Ketua STMIK Tazkia Bogor saat gelar Gelar MPLK dan Kuliah Perdana

Jumat, 11 Oktober 2024 - 22:25 WIB

Primago Consulting Adakan Workshop Cara Unik Promosi Sekolah “Tips Efektif Strategi Promosi Bagi Sekolah” Tahun 2024

Jumat, 11 Oktober 2024 - 22:14 WIB

Pasangan Sahadi dan Momon Ingin Pendidikan di Kutai Barat Berkualitas

Jumat, 11 Oktober 2024 - 08:03 WIB

Moment 10.10” Open Casting Film “Selasar Maya” Digelar di SMAN 1 Tiga Binanga

Jumat, 11 Oktober 2024 - 07:24 WIB

Prabowo Ingatkan Keadaan Global Sedang Rawan: Ada Pemimpin Dunia yang Tak Arif

Berita Terbaru

Daerah

Barisan Alumni HMI Kebumen Beri Dukungan untuk Arif-Rista

Minggu, 13 Okt 2024 - 08:07 WIB