Siaranindonesia.com – Ety Wuryanti, biasa disapa Bu Ety (50 tahun), penderita kanker payudara stadium empat. Semangatnya tak pernah kendur untuk terus berusaha. Karena itu, dia selalu tampil ceria. Tidak tampak di wajahnya bahwa dia mengidap penyakit yang cukup parah. Karena itu, setiap pagi dia selalu sibuk menyiapkan beraneka kue untuk dijual. Meski perkembangan usaha yang telah ditekuninya sejak 2007 itu selalu naik-turun, namun dia tetap tekun menjalaninya. Dia yakin, inilah pintu rejeki yang bisa meringankan beban keluarganya.
Pembiayaan tanpa jaminan yang disalurkan PNM Mekaar sangat berarti bagi Ety yang memang membutuhkan tambahan modal. Dengan pinjaman Rp 2 juta, dia bisa meneruskan usahanya. Tiap pagi dia bangun jam 02.00 dini hari, untuk menyiapkan segala keperluannya. Tak ada kata menyerah, semua dijalani dengan penuh kesabaran. Sikap optimis selalu terpancar di wajahnya. “Berkat pembiayaan ini, usaha saya berkembang. Perhatian petugas (AO Mekaar) membuat hidup saya lebih berarti untuk keluarga dan orang lain”, katanya dengan penuh keceriaan.
Berkat dukungan permodalan dari PNM Mekaar Cabang Telanaipura, Jambi, usahanya terus meningkat, produksinya bertambah hingga memiliki dua outlet. Meski setiap bulan Ety membutuhkan biaya berobat yang cukup besar, tapi dia mampu mengatur keuangan dengan baik. Ety rutin menyisihkan sebagian pendapatannya untuk menabung, selain untuk biaya berobat. Dia juga rajin menghadiri pertemuan mingguan di kelompoknya. “Yang membuat saya semangat berusaha dan hadir tepat waktu, karena saya bahagia berkumpul dengan anggota kelompok. Teman di kelompok baik-baik, dan petugasnya ramah. Mereka sangat simpatik dengan kondisi saya”, lanjutnya.
Memang, semua anggota kelompok sangat menyayangi dan menghormati Ibu Ety. Tanggung jawabnya terhadap usaha dan keluarganya mampu menginspirasi anggota lain, bahkan masyarakat sekitarnya. “Kegigihan beliau dalam berusaha, meski dalam kondisi sakit, patut ditiru, Kedisiplinan dan kepatuhan beliau di kelompok harus dihargai”, ujar Ketua Kelompok saat menutup sebuah pertemuan mingguan.
Bagi Ety, hidup adalah takdir, manusia tinggal menjalani dan berdoa. Sakit adalah cobaan dari Tuhan, yang harus diterima dengan keikhlasan. Dia bersyukur bisa begabung dengan PNM Mekaar, yang telah memberikan semangat hidup dan kebahagiaan bersama keluarganya. (AAJ/May Azura HW).