Asosiasi Santri Minta PSSI Jangan Menari Diatas Ratusan Nyawa

- Jurnalis

Senin, 3 Oktober 2022 - 13:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Asosiasi Santri Pecinta Bola (ASPB) Gus Mat meminta agar PSSI jangan menari diatas ratusan nyawa. Ia pun memaksa PSSI agar menghentikan semua kompetisi bola di seluruh Indonesia selama seribu hari. Hal tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada ratusan nyawa yang terlihat seperti  korban “pembantaian” di Kajuruhan, Malang pada 01 Oktober 2022.

Selain itu, ASPB pun mendesak FIFA agar seluruh pertandingan liga Indonesia dibekukan selama 8 tahun, hingga Indonesia benar-benar siap baik dalam aspek kualitas kader, manajerial, aparat, dan suporter, dan lainnya. Serta mendesak keanggotaan Indonesia di FIFA agar dicabut. Juga Piala Dunia U-20 di Indonesia agar dibatalkan, serta timnas Indonesia agar dilarang main di Piala Asia 2023 dan Piala Asia U-20. Sekaligus kompetisi liga Indonesia agar tanpa penonton selama 10 tahun.

“Tidak ada toleransi atas ratusan nyawa. Kita harus menghukum diri kita sendiri sebagai komitmen solidaris pecinta bola nusantara unruk arwah mereka,” tegas Gus Mat.

Ditegaskan, kemudian, apabila PSSI tidak menghentikan semua kompetisi bola selama 1000 hari di Indonesia, seakan menggambarkan PSSI tidak memiliki nilai kemanusiaan, terkesan tidak peduli dengan ratusan nyawa manusia, seakan PSSI ingin menari diatas ratusan nyawa. Dikatakan, fokus PSSI saat ini bertanggungjawab dengan ratusan nyawa manusia yang begitu mengerikan, sembari melakukan evaluasi menyeluruh.

“Bentuk penghormatan atas ratusan nyawa yang sangat mengerikan, PSSI wajib menghentikan semua kompetisi bola selama 1000 hari. Kecuali PSSI ingin menari diatas ratusan nyawa, itu akan sangat memprihatinkan,” tegas Gus Mat, Minggu (02/10/2022).

ASPB pun berharap, sebagai bentuk tanggungjawab kemanusiaan, pengurus PSSI sudah seharusnya mengundurkan diri, kecuali mereka masa bodoh dengan peristiwa di Malang yang seakan seperti pembantaian ratusan jiwa. Lebih dari itu, ASPB mengatakan, musti ada jerat hukum bagi panitia penyelenggara, aparat yang diluar SOP dari FIFA, dan suporter yang anarkis, serta pihak-pihak yang bertanggungjawab lainnya.

Ditegaskan lagi, jika tidak ada yang masuk penjara dalam tewasnya 170an manusia tersebut, terkesan pemerintah Indonesia itu barbar,  tidak peduli dengan ratusan nyawa manusia. Dikatakan, bahwa peristiwa mengerikan atas jatuhnya ratusan nyawa manusia terlihat seperti pembantaian masal.

Komentar Facebook

Berita Terkait

Peringati HUT ke-65, Depinas SOKSI Gelar Ziarah ke TMP Kalibata sebagai Bentuk Penghormatan kepada Para Pendiri
Transaksi Serba Mudah di Pegadaian Digital, Bebas Biaya Admin!
Sidang DKPP 5 Komisioner Bawaslu Kebumen Ungkap Fakta Adanya Mutasi Jabatan Tanpa Izin Mendagri
Perbaiki Layanan, BGN Gelar Bimbingan Teknis 3.300 SPPG di Sumatera Selatan
Kapolres Kebumen: Siap Tindak Tegas Jika ada Anggotanya Terbukti Langgar SOP
Gandeng UTM, LD PBNU Gelar Standardisasi Imam dan Khatib Angkatan Ke-10
Sosialisasi MPR, Hekal Ajak Masyarakat Jaga Kerukunan dengan Terapkan 4 Pilar
Venny Buhan Said: Kebebasan Berpendapat Harus Dilakukan Secara Bertanggung Jawab

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 10:24 WIB

Mi Mumtaza Islamic School Adakan Kegiatan Final Project Sepekan Belajar & Bermain Di Yogyakarta

Selasa, 20 Mei 2025 - 10:07 WIB

Kiprah Alumni UNIDA Gontor yang Bergerak di Bidang Konsultan Pendidikan Islam dan Praktisi Promosi dan Branding Lembaga

Senin, 19 Mei 2025 - 07:47 WIB

MI TARBIYATUSSHIBYAN Adakan Kegiatan Outbond Ke Grafika Cikole bersama Dirgantara AIA Tour Travel Depok

Sabtu, 17 Mei 2025 - 17:07 WIB

Perluas Wawasan Pendidikan dan Budaya, Siswa Student One Kunjungi Negeri Ginseng (IECS 2025 Bagian 5)

Sabtu, 17 Mei 2025 - 17:00 WIB

Lanjutkan Estafet Perjuangan, Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Membentuk Formasi Pimpinan Baru Periode 2025–2030

Minggu, 11 Mei 2025 - 19:49 WIB

Bimbel Primago membuka Program Akademi Guru Primago (AGP)#5 Tahun 2025 Bagi Alumni Muda Pondok Modern Darussalam Gontor

Sabtu, 10 Mei 2025 - 21:24 WIB

Tim Hukum BUMDES Tlogosari Tegaskan Siap Kooperatif Untuk Mengungkap Kebenaran

Jumat, 9 Mei 2025 - 22:09 WIB

Sidang Etik Komisioner Bawaslu Kebumen Digelar Minggu Depan, Azam Minta DKPP Berikan Sanksi Tegas

Berita Terbaru