Pembangunan Karakter Bangsa diselenggarakan salah satunya melalui pembinaan kesadaran bela negara bagi setiap warga negara Indonesia dalam rangka penguatan jati diri bangsa yang berdasarkan kepribadian dan berkebudayaan berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI 1945.
Komitmen dan kepatuhan seluruh warga negara dalam membangun kekuatan bangsa dengan segenap pranata, prinsip dan kondisi yang diyakini kebenarannya serta digunakan sebagai instrumen pengatur kehidupan moral, identitas, karakter serta jati diri bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI 1945 merupakan modal dasar yang mampu menggerakkan pembangunan nasional di segala bidang.
Sebagai ASN dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi dan kesiagaan untuk mendeteksi serta mengantisipasi segala bentuk pontensi AGHT, diperlukan kewaspadaan yang dimulai dari kewaspadaan diri pribadi, yang dikembangkan menjadi waspada keluarga, dan waspada lingkungan kerja.
Bentuk kewaspadaan dimulai dari pengawasan terhadap diri pribadi terhadap potensi AGHT yang dapat timbul dari interaksi sosial. Pengawasan terhadap diri pribadi, yang dikembangkan pengawasan dan kepedulian terhadap lingkungan keluarga, kerja, dan lingkungan yang lebih luas diharapkan waspada nasional akan tercapai dan keamanan nasional dapat terjaga sehingga tujuan negara keempat, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dapat tercipta serta selaras dengan berbagai kebijakan yang dapat menciptakan kesejahteraan bagi setiap warga negara.
Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sering ditemukan perilaku yang tidak selaras dengan bela negara yaitu kurang kedisiplinan dalam mengerjakan tugas serta kurang tanggap terhadap perubahan sosial maupun teknologi. Kondisi ini jika dilakukan pembiaran akan menjadi suatu kebiasaan dan menjadi karakter sehingga menghambat kerja organisasi dalam
melaksanakan pelayanan kepada masyarakat yang selanjutnya menjadi ancaman, gangguan dalam suatu organisasi.
Perwujudan bela negara pegawai Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor Ujung Menteng adalah melalui pelaksanaan tugas sebaikbaiknya dalam melayani masyarakat wajib uji, mendiagnosa berbagai permasalahan yang berpotensi menimbulkan ancaman gangguan dari internal maupun eksternal, serta mengelola perubahan sosial dan teknologi pada era digital saat ini. Selanjutnya pelaksanaan tugas tetap
menghormati kearifan lokal sebagai bentuk wawasan nusantara. Hal yang lebih utama adalah nilai-nilai Pancasila tetap menjadi pedoman bekerja sesuai falsafah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Implementasi nilai-nilai Pancasila, bela Negara, dan cinta tanah air tidak hanya dalam pelaksanaan tugas namun sebagai pejabat administrator harus memberikan contoh dan mengawasi pegawai terhadap penerapan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan wawasan kebangsaan.
Ditulis oleh Edy Sufa’at
Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan IV Tahun 2022.