Pengamat : Penyesuaian Harga BBM Tak Akan Picu Resesi di Indonesia

- Jurnalis

Jumat, 23 September 2022 - 14:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaranindonesia.com- Setelah pemerintah secara resmi menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, sejumlah pengamat menilai bahwa kebijakan tersebut sangat wajar dan sama sekali tidak akan menimbulkan resesi pada perekonomian Indonesia.

Pengamat isu-isu strategis, Prof. Imron Cotan menyampaikan bahwa kebijakan penyesuaian harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah merupakan hal yang sangat wajar dan masuk akal. Pasalnya, keputusan tersebut diambil guna menyesuaikan dengan kondisi geopolitik global yang masih tak kunjung stabil, lantaran konflik Rusia dan Ukraina yang belum berakhir.

Karena ada gejolak geopolitik itu, tentu berdampak juga pada rantai pasok dunia terutama energi. Maka dari itu, dengan seluruh ketidakstabilan yang terjadi, Prof. Imron Cotan menilai bahwa penyesuaian harga BBM yang dilakukan pemerintah menjadi beralasan kuat.

“Penyesuaian harga BBM wajar dilakukan oleh pemerintah-pemerintah di dunia, sejalan dengan tantangan ekonomi yang mereka hadapi,” katanya.

Selain itu, upaya pemerintah dengan menyesuaikan harga BBM juga dilakukan agar bisa mempertahankan kekuatan APBN yang sudah jebol akibat subsidi BBM yang selama ini sangat banyak terbuang.

Namun, untuk mempertahankan kekuatan fiskal nasional dan menjaga daya beli masyarakat, serta agar inflasi tidak terlalu tinggi melonjak, pemerintah pun mengimbanginya dengan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM kepada masyarakat.

Mengenai hal tersebut, Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Berly Martawardaya menyatakan bahwa Indonesia tidak memiliki potensi sampai terjerumus ke fase resesi.

Menurutnya, dengan kondisi geopolitik yang masih panas, inflasi akan tetap terjadi karena harga-harga akan meningkat, tapi Indonesia tidak akan terlalu terjerumus sampai ke tahap resesi.

“Geopolitik ketidakpastian akan meningkat sehingga harga-harga dan dorongan inflasi akan makin tinggi dalam enam bulan kedepan, trennya meningkat,“ jelas Berly.

Pria yang juga menjabat sebagai Dosen di Departemen Ilmu Ekonomi FEB UI tersebut mengimbau supaya pemerintah tetap mampu menjaga stabilnya harga kebutuhan pokok.

Di sisi lain, jika memang inflasi masih terus terjadi, menurutnya Bank Indonesia (BI) harus menaikkan suku bunga acuan.

“Karena kalau inflasi tinggi, nilai rupiah secara riil turun, kalau selisih terlalu jauh dengan Dollar atau Euro, _capital outflow_ Rupiah bakal melemah, BI akan terpaksa untuk menaikkan suku bunga,” jelas Berly.

Bukan hanya itu, cara lain yang bisa tetap mempertahankan kekuatan ekonomi Indonesia menurutnya adalah dengan terus menjaga aktivitas ekspornya.

“Kita lihat tahun ini, sumber pertumbuhan yang besar adalah ekspor, jadi kalau daya beli barat berkurang, maka ekspor berkurang dan pertumbuhan kita bisa terpengaruh,“ ungkap Berly.

Komentar Facebook

Berita Terkait

Masa Depan Demokrasi Keerom Pasca Pilkada 2024
Pengamat : Elektabilitas Paslon Didukung Kekuasaan Bertumbangan, Publik Makin Cerdas Berpolitik
Sujud & Cabup Kebumen Arif Sugiyanto Bisa Potensi Kena UUITE
Hati-Hati, Bansos Jadi Alat Politik di Pilkada Kebumen!
UMKM di 2024 Harus Memiliki Straregi Bisnis yang Dinamis dan Responsif
Jalan Sepi Dasco
Ngerahul 6
Ingin Rumah Aman saat Ditinggal Mudik? Ini Tipsnya

Berita Terkait

Senin, 9 Desember 2024 - 13:49 WIB

Inilah Calon Penerus Gus Miftah: Siapa yang Tepat untuk Tugas Berat Ini?

Senin, 9 Desember 2024 - 10:46 WIB

Tokoh Muda Sumsel Dukung Gus Farkhan Sebagai Utusan Khusus Presiden

Minggu, 8 Desember 2024 - 21:03 WIB

Prabowo Tegaskan PPN 12% Hanya untuk Barang Mewah: Kita Tetap Lindungi Rakyat Kecil

Minggu, 8 Desember 2024 - 19:13 WIB

LD PBNU dan LTM PBNU Gelar Standardisasi Kompetensi Imam dan Khatib Jumat Angkatan Ke-5

Minggu, 8 Desember 2024 - 16:14 WIB

Tokoh Agama Budha Dukung Gus Farkhan Pengganti Gus Miftah

Minggu, 8 Desember 2024 - 15:14 WIB

Sah! Pramono Anung-Rano Karno Menang Satu Putaran Pilkada Jakarta Dengan Meraih 50,07 Persen

Minggu, 8 Desember 2024 - 13:45 WIB

KOPI Maju Dorong Gus Farkhan Sebagai Figur Muda yang Kompeten untuk Pimpin Bidang Keagamaan

Minggu, 8 Desember 2024 - 13:20 WIB

Gus Muwafiq dan Pengasuh Ponpes Al Istiqomah Sebut Gus Farkhan Cocok Gantikan Gus Miftah

Berita Terbaru