Siaranindonesia.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatra Barat menyatakan kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi akan dibuka kembali untuk umum yang direncanakan pada Oktober 2022.
Kepala Balai KSDA Sumbar Ardi Andono mengatakan pengelolaan TWA Gunung Marapi akan dilakukan oleh BKSDA Sumbar melalui Resort KW IV Marapi,Singgalang Tandikat.
Keputusan akan dibukanya kembali wisata ke Gunung Merapi itu berdasarkan hasil rapat bersama stakeholder yang dilakukan pada Rabu (14/9) kemarin.
“Rencananya Oktober 2022 nanti warga yang ingin ke Gunung Merapi sudah diizinkan. Pada momen itu sekaligus untuk mensosialisasikan rencana reaktivasi Taman Wisata Alam Gunung Marapi itu,” kata Ardi, Kamis (15/9/2022).
Dia menjelaskan untuk yang akan melakukan pendakian akan menggunakan sistem baru yakni untuk 2 hari 1 malam, dibatasi 150 orang per hari, dan dikenai Tiket Pendapatan Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp5.000 per hari dan juga akan dilibatkan asuransi kecelakaan.
Selain itu untuk Standar Prosedur Operasional (SOP) pendakian di TWA Marapi telah disusun dan diterapkan di TWA Marapi.
Pendakian dapat juga dilakukan wisata Camping (Bumi Perkemahan), Wisata Religi, dan Wisata Sejarah dilengkapi dengan Spot Foto yang menarik tentunya.
“Jadi kepada masyarakat yang ingin membuka usaha juga bisa, baik perorangan maupun kelompok. Tapi harus mendapatkan izin usaha yang sesuai dengan tata blok yang telah ditetapkan,” jelasnya.
Izin usaha yang dimaksud, misalnya Izin Usaha Penyedia Sarana Wisata Alam yang dikeluarkan oleh menteri meliputi wisata tirta, akomodasi, transportasi, wisata petualangan serta olahraga minat khusus.
Selain Izin Usaha Penyedia sarana juga dapat mengajukan Izin Usaha Penyedia Jasa Wisata Alam tersebut bisa berbentuk Ijin jasa Pramuwisata, Informasi pariwisata (seperti jual spot foto), transportasi, perjalanan wisata, cinderamata, Jasa makan dan minum (kuliner), dan persewaan peralatan wisata alam.
“Jadi untuk kegiatan reaktivasi TWA Gunung Marapi dan rencana launching jalur pendakian BKSDA Sumbar akan melakukan tahapan kegiatan yakni Pembentukan Kader Konservasi, Pembentukan Forum Jasa Wisata, Sosialisasi Pembukaan Pendakian, Pemberdayaan pemuda dengan bantuan alat-alat pendakian, Temu Masyarakat Bina Cinta Alam,” ujarnya.
Menurutnya dalam kesepakatan rapat kemarin itu, telah disepakati beberapa hal.
Pertama. seluruh pihak mendukung pengelolaan TWA Gunung Marapi dan pembukaan pendakian dengan menggunakan sistem yang dikelola oleh BKSDA Sumbar.
Kedua, BKSDA Sumbar akan melibatkan seluruh stakeholder terkait baik di nagari, pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi.
Ketiga, BKSDA Sumbar akan menyiapkan proses launching pendakian Marapi secara bertahap dengan melibatkan para pihak terkait, termasuk forum jasa dan pokdarwis.
Keempat, Pokdarwis diarahkan untuk mengajukan izin jasa dan izin sarana sesuai dengan peraturan berlaku.
Kelima, terkait mitigasi bencana, BKSDA Sumbar akan berkoordinasi secara intens dengan BVMBG dan BPBD Kabupaten Tanah Datar dan Agam.
“Sedangkan untuk tata batas wilayah administrasi Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar akan serahkan ke Pemerintah Provinsi Sumbar,” sebut Ardi.
Oleh karena itu, Ardi berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungannya kepada BKSDA Sumbar, dan berharap hal positif yang telah dihasilkan pada pertemuan tersebut dapat dilaksanakan untuk kemajuan pengelolaan kawasan TWA Gunung Marapi.
“Semoga dengan dibukanya kembali wisata alam itu dapat bermanfaat bagi masyarakat nagari sekitarnya, serta menjadikan TWA Marapi menjadi tempat wisata pendakian terbaik di Sumbar,” harapnya.