Urgensi Penyesuaian Harga BBM: Selamatkan APBN Ditengah Isu Global

- Jurnalis

Kamis, 8 September 2022 - 17:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SiaranIndonesia.com – Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), Teguh Dartanto, Ph.D menilai bahwa keputusan penyesuaian harga BBM merupakan pilihan terbaik ditengah situasi global seperti sekarang ini. “Ini merupakan sebuah kebijakan yang sangat sulit bagi pemerintah, namun sudah tidak ada pilihan lagi”, ujar teguh dalam diskusi di Jakarta.

Teguh memandang bahwa apabila pemerintah tidak melakukan penyesuaian harga BBM, dikhawatirkan beban fiskal akan semakin tinggi lagi dan semakin menekan nilai tukar rupiah. Ini disebabkan oleh karena nilai impor BBM yang sangat besar.

“Pelan namun pasti, kebutuhan bbm dalam negeri yang semakin meningkat di situasi saat global saat ini, akan memberikan tekanan terhadap nilai tukar. Tidak hanya bbm saja, sebetulnya barang-barang lain juga akan meningkat, tapi pelan-pelan, tetapi sebetulnya dampaknya akan terasa juga”, tegasnya.

Bahkan ekonom UI tersebut menegaskan bahwa kondisi keuangan negara saat ini sudah “berdarah-darah” akibat tekanan global dan jika dibiarkan terus sampai akhir tahun, kenaikan anggaran APBN terkait kebutuhan subsidi kompensasi pada situasi global saat ini bahkan bisa menyentuh lebih dari 700 triliun.

Senada dengan itu, Pengamat sosial UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra mengatakan bahwa penyesuaian harga BBM memang tidak dapat dihindari

Dirinya menilai bahwa dengan adanya penyesuaian harga BBM yang dilakukan oleh Pemerintah, maka akan mampu menghindarkan Indonesia dari banyak hal negatif yang menanti, antara lain krisis dan kebangkrutan negara.

“Seperti yang terjadi di Amerika Serikat yang terpaksa berkali-kali menerapkan aturan ketat terhadap warganya karena likuiditas keuangan terganggu,” ujar Azyumardi dalam Webinar Moya Institute,

Direktur Eksekutif Moya Institute Heri Sucipto mengatakan bahwa langkah penyesuaian harga BBM tidak dapat dihindarkan sebagaimana pernah terjadi pada masa lalu. “Namun penting dicari formula yang tepat agar kehidupan sosial ekonomi tidak terlalu terdampak” pungkas Heri.

Sementara itu, pengamat ekonomi, Sri Adiningsih menganggap APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara, bukan saja untuk subsidi BBM, namun juga untuk memitigasi dampak Pandemi Covid-19 dan juga pemulihan ekonomi nasional.

Komentar Facebook

Berita Terkait

Sujud & Cabup Kebumen Arif Sugiyanto Bisa Potensi Kena UUITE
Hati-Hati, Bansos Jadi Alat Politik di Pilkada Kebumen!
UMKM di 2024 Harus Memiliki Straregi Bisnis yang Dinamis dan Responsif
Jalan Sepi Dasco
Ngerahul 6
Ingin Rumah Aman saat Ditinggal Mudik? Ini Tipsnya
Ingin Menghindari Lemak Saat Lebaran? Berikut Beberapa Resep Menu Lebaran Tanpa Santan
Tidak Sanggup Ibadah Berat? Ini 5 Amalan Ringan Ramadhan Berpahala Besar 

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 09:01 WIB

Kementerian PU Gandeng BPKP Kawal Perencanaan Program Kerja 2025

Rabu, 13 November 2024 - 21:39 WIB

Komisioner BPKN Soroti Kecelakaan Beruntun di KM 92 Tol Cipularang

Rabu, 13 November 2024 - 17:41 WIB

UI Kukuhkan Profesor Luthfiralda sebagai Guru Besar FMIPA Bidang Biologi

Rabu, 13 November 2024 - 15:40 WIB

Apollo Hospital Perluas Layanan Medis di Indonesia, Tawarkan Teknologi Kesehatan melalui Kemitraan

Selasa, 12 November 2024 - 11:05 WIB

Keren, Pemanas Air Listrik Elterra Masuk IKN Nusantara

Selasa, 12 November 2024 - 10:34 WIB

Perguruan Karate-Do Tako Indonesia DKI Jakarta Adakan Gashuku Akbar

Selasa, 12 November 2024 - 09:38 WIB

Sahadi Janji Kurangi Gender Gap di Sektor Ekonomi

Senin, 11 November 2024 - 05:59 WIB

Tingkatkan Professionalisme Dakwah Masjid: Kolaborasi LD PBNU dan LTM PBNU Kembali Gelar Standardisasi Imam dan Khatib Jumat Angkatan Ke-4

Berita Terbaru