Pemimpin Sejati Itu Membahagiakan dan Menyejahterakan
Oleh: Patriawati Narendra, S.K.M., M.K.M
Benarkah bangsa Indonesia krisis kepemimpinan? Dalam arti kepemimpinan publik, jabatan-jabatan publik, rasanya bangsa ini sedang dalam krisis. Nyaris tidak ada lagi pemimpin publik (kepemimpinan di eksekutif, legislatif, lembaga penegak hukum) yang benar-benar leader sejati.
Lihatlah, bagaimana pemberitaan di lini masa media, baik konvensional maupun media teknologi digital, pemimpin-pemimpin kita nyaris tidak memiliki moral, etika, empati, integritas; mereka hanya memamerkan arogansi bahkan kejumudan. Yang bisa kita saksikan tak lebih pertunjukan sirkus belaka.
Makna Leadership
Literature-literatur kepemimpinan sangat banyak, jika diringkas kira-kira pengertian kepemimpinan itu adalah kemampuan seseorang pemimpin dalam mengendalikan, memimpin, mempengaruhi pikiran, perasaan atau perilaku orang lain untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Secara makro, ada tiga teori yang menjelaskan tentang leader, antara lain: pertama, Teori Genetis. Menurut teori ini, leader itu tidak diciptakan karena keadaan sekitarnya, namun seorang leader lahir karena bawaan lahir (bakat natural). Ia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam kondisi apa pun; kedua, Teori Sosial. Menurut pandangan ini, leader mesti disiapkan, dididik, serta dibentuk, bukan dilahirkan begitu saja. Setiap orang bisa jadi leader, melalui persiapan, pelatihan dan didorong oleh keinginan hati nuraninya; ketiga, Teori Ekologis (Sintetis). Dalam argument teori ini, Seorang akan sukses menjadi leader jika setelah lahir, dia memiliki bakat-bakat kepemimpinan. Dan bakat-bakat ini terus berkembang melalui pengalaman dan pelatihan. Jadi bakat ini bisa juga muncul karena pengaruh kondisi lingkungan (ekologisnya).
Sebagai leader, seseorang harus memiliki kewajiban untuk LEAD anggota di sekitanya. LEAD adalah kepanjangan dari: Loyality artinya seorang leader harus bisa membangun kesetiaan masing-masing rekannya dan memberikan loyalitasnya untuk tujuan bersama; Educate artinya seorang leader mampu mengedukasi rekan-rekannya; Advice artinya seorang leader harus bisa menyampaikan saran, solusi dan nasihat atas permasalahan yang dihadapi; dan Discipline artinya leader memberikan keteladanan dalam kedisiplinan dan menanamkan kedisiplinan disetiap aktivitasnya.
Membahagiakan dan Menyejahterakan (Abundance Mentality)
Leader (pemimpin) yang kuat, demokratis, jujur, dan berlaku adil tentu menjadi dambaan karena semua orang mengingkan pemimpin yang mampu membahagiakan dan menyejahterakan (abundance mentality atau mental berkelimpahan).
Kita semua berharap leader yang paham akan kesulitan dan kendala anak buah, mengayomi secara conqruen menyeluruh jika anak buah menemui hambatan, masalah (benturan kepentingan) bukan malah cuci tangan and say good bye. Oleh sebab itu, penting kiranya menanamkan nilai-nilai abundance agar calon-calon leader kelak akan menjadi leader andalan sekaligus dambaan bagi anak buah dan lingkunganya yang jauh dari kata egois yang hanya memikirkan kepentingan kariernya dan peningkatan pundi-pundi materinya. Leader yang abundance selalu memikirkan kesejahteraan anak buah daripada kesejahteraan pribadi dan keluarganya. Leader yang abundance rela pasang badan bila anak buah menemui kendala di lapangan. Leader yang abundance mampu berempati tinggi bukan malah mengeksploitasi.
Dalam ajaran Islam juga disebutkan bahwa leader harus memiliki karakter Siddiq (benar) sehingga ia bisa dipercaya; Tabligh (penyampai) ataupun talenta berkomunikasi dan bernegosiasi; Amanah (punya tanggung jawab) dalam melaksanakan tugasnya; dan Fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, pendelegasian, kebijakan serta mampu mengimplementasikannya.
Agar lahir leader abundance mentality, kita harus memetakan dan belajar dari pengalaman dan fenomena di lapangan, diklat-diklat kepemimpinan harus free dari tugas-tugas proyek yang memberatkan, ubah mindset bukan pada kuantitas tapi kualitas, bukan pada sejauh mana berhasil melakukan management proyek tetapi mengacu kepada peningkatan kualitas SDM.. Kualitas Leader.. Kualitas Kepemimpinan.. Kualitas Manajerial.. karena kualitas kepemimpinan sangat mempengaruhi maju tidaknya sebuah bangsa dan negara serta kejayaan orang-orang yang dipimpinnya. Jadi menentukan seseorang untuk menjadi pemimpin, menyeleksi berbagai tahap dan melaksanakan diklat kepemimpinan sekaligus mencreate agar kualitas kepemimpinan itu bisa membahagiakan dan mensejahterakan, itu sangat penting..!!