Siaranindonesia-Alumni Pendidikan Kader Ulama (PKU) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, yang tergabung dalam Wasilah (Wadah Silaturrahmi) PKU MUI Kota Depok menyelenggarakan Silaturrahim Akbar dan Halal Bi Halal pada hari Rabu, 1 Dzulqa’dah 1443 H yang bertepatan dengan 1 Juni 2022 M. Perhelatan ini diselenggarakan di Auditorium Habib Muhammad bin Yahya, Pondok Pesantren Al Hidayah, Rawadenok Depok.
Acara yang bertemakan “Silaturrahim, Sinergi dan Kolaborasi dalam Dakwah” ini diawali dengan lantunan shalawat oleh tim Hadrah Ponpes Al Hidayah yang dikomandoi oleh Ustadz Fuad Munir yang akrab disapa Gus Moen.
Acara ini dapat dikategorikan acara yang bertabur bintang, karena dihadiri oleh Ketua Umum, Ketua Bidang PKU, Ketua Komisi, Sekretaris MUI Kota Depok dan juga Wakil Ketua yang bertindak sebagai pemberi Tawshiyah.
Acara dibuka oleh MC yang sangat jenaka, Ustadz Mardjuki yang akrab disapa Ustadz pantun atau Bang Eki. Tak terhitung pantun yang mengocok perut dibacakan selama beliau memandu acara, dan merupakan daya tarik tersendiri dalam mengomandoi acara.
Pembacaan ayat suci Al Qur’an dilantunkan oleh Ustadz Andhyca Nur, yang juga merupakan Sekjen KODI. Ketua Panitia memberikan laporan bahwa acara HBH ini terselenggara berkat dukungan dan partispasi semua pihak, utamanya seluruh alumni PKU yang saat ini sudah mencapai 7 angkatan.
Agenda Sambutan diawali oleh ketua Wasilah, Ustadz Abdul Muhyi, yang menginformasikan bahwa dalam waktu dekat Wasilah akan melaunching DAWA, yaitu Da’i Da’iyah Wasilah yang merupakan sarana koordinasi alumni PKU dalam menggerakkan dakwah di kota Depok ini. Beliau juga mengharapkan agar alumni PKU yang aktif dapat diberi apresiasi dengan diangkat menjadi Pembimbing Rohani (Bimroh) Kota Depok.
KH. Arif Rahman Hakim, selaku Shahibul Bayt, Pimpinan Ponpes Al Hidayah, yang juga sekaligus Ketua MUI Pancoran Mas serta Ketua Komisi PKU menyampaikan dalam sambutannya bahwa Ponpes Al Hidayah siap menjadi mitra bagi Wasilah dalam menyelenggarakan kegiatan. Majjaanan, Free of charge tambah beliau yang disambut tepuk tangan dan tawa seluruh peserta. Selaku tuan rumah, beliau sangat senang dan merasa terhormat bahwa pesantrennya dikunjungi oleh alumni PKU terlebih lagi dengan hadirnya undangan yang merupakan ulama, tokoh-tokoh kunci di MUI Kota Depok.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh KH. Ahmad Dimyathi Badruzzaman selaku Ketua Umum MUI Kota Depok, Ulama yang kharismatik, Dosen PTIQ, Pengasuh Pondok Pesantren Darussholihin dan Hafizh Qur’an ini menyampaikan pentingnya penguasaan bahasa bagi kader ulama. Hal ini berdasarkan pengalaman beliau selama bertahun-tahun dakwah baik di dalam maupun luar negeri. Beliau juga sempat menceritakan pengalaman beliau ketika berdakwah di negeri paman Sam.
Tawshiyah disampaikan oleh KH. Syamsul Yakin, dalam tawshiyahnya, dosen UIN Jakarta dan pengasuh Pondok Pesantren Darul Akhyar ini menyampaikan bahwa peradaban yang maju dilahirkan oleh creative minority, dan alumni PKU diharapkan dapat menjadi creative minority dengan cara menjaga silaturrahim, tetap bersinergi dan berkolaborasi dalam dakwah. Dengan itu, diharapkan agar agama, umat dan bangsa ini dapat terjaga dan maju sebagai sebuah peradaban yang unggul.
Acara diakhiri dengan pembacaan doa oleh KH. Ahmad Badruddin, ulama yang tawadhu, Hafizh Qur’an dan juga anggota Lajnah Pentashih Al Qur’an ini sejatinya diagendakan untuk memberikan sambutan, namun karena ketawadhuan beliau, beliau meminta agar tidak usah memberi sambutan. Dan panitia pun meminta beliau agar tetap berkenan maju untuk membacakan doa. Meskipun membaca doa, beliau tak lupa membacakan dua pantun sebagaimana kyai-kyai sebelumnya juga membacakan pantun.
Acara keseluruhan berlangsung khidmat, serius, santai namun padat bergizi, peserta yang merupakan alumni PKU yang di antaranya telah banyak yang berkiprah dalam pergerakan dakwah, di hadapan alim ulama yang kharismatik, yang andaikan bukan acara PKU, sangat sukar mendapatkan momentum berkumpulnya para kyai tersebut dalam satu panggung. Tentunya momen ini sangat sayang jika tak diabadikan dalam foto bersama, dan setelahnya diakhiri dengan saling salam-salaman antara peserta dengan kyai yang berada di atas panggung (Uca).