Energy = Power ?

- Jurnalis

Rabu, 18 Mei 2022 - 21:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

Oleh: Firmanullah Fadhil (Dosen di Universitas Pendidikan Muhammadiyah, Sorong, Papua)

Sejak 28 April 2022, Pemerintah Republik Indonesia memberlakukan larangan ekport minyak sawit mentah sampai batas yang belum ditentukan. Sebagai salah satu respon yang dilakukan pemerintah dalam mengantisipasi kelangkaan dan  kenaikan harga minyak goreng dalam negeri.

Harga normal minyak goreng yang selama ini berkisar Rp 14.000/liter naik menjadi Rp 26.000/liter. Kelangkaan minyak goreng menimbulkan fenonema antrian membeli minyak goreng yang dilakukan oleh warga. Hal ini mendorong ketidak puasan masyarakat terhadap pemerintah, mengingat minyak goreng merupakan kebutuhan pokok orang Indonesia.

Sebagai akibat dari larangan tersebut otomatis jumlah minyak yang dieksport ke luar negeri mengalami penurunan. Sebagaimana kita ketahuai bersama Indonesia merupakan negara pengeksport minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Tentunya kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia berdampak pada kelangkaan dan harga komoditas minyak sawit dunia.

Disadari atau tidak kemampuan Indoensia sebagai negara pengeksport minyak kelapa sawit terbesar di dunia menunjukkan bahwa Indonesia memiliki power di dunia, terkhusus masalah minyak sawit. Begitu juga dengan yang terjadi eropa, gejolak perang antara Rusia dan Ukraina mempengaruhi harga minyak dunia. Bertindak sebagai penyedia kebutuhan lebih dari 40% minyak dan gas Eropa , Rusia mampu memberikan pengaruhnya terhadapat negara – negara tersebut.

Seandainya Indonesia dapat melihat dan belajar dari fenomena yang terjadi ini, kita bisa mengoptimalkan peran/ pengaruh kita di dunia dengan mengoptimalkan soft power seperti yang dilakukan oleh Rusia. Tentunya dalam menerapkan hal ini perlu kerjasama oleh pemerintah pusat, perangkat-perangkatnya dan Stakeholder yang terlibat.

Komentar Facebook

Berita Terkait

Membangun Generasi Tanpa Perundungan Melalui Humanitarian Seminar
Masa Depan Demokrasi Keerom Pasca Pilkada 2024
Pengamat : Elektabilitas Paslon Didukung Kekuasaan Bertumbangan, Publik Makin Cerdas Berpolitik
Sujud & Cabup Kebumen Arif Sugiyanto Bisa Potensi Kena UUITE
Hati-Hati, Bansos Jadi Alat Politik di Pilkada Kebumen!
UMKM di 2024 Harus Memiliki Straregi Bisnis yang Dinamis dan Responsif
Jalan Sepi Dasco
Ngerahul 6

Berita Terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 22:17 WIB

2000 Jamaah Umrah Ramadhan 2025 Ikuti Manasik Akbar Jannah Firdaus Tour dan Travel Sekaligus Launching Yayasan

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:49 WIB

Forsimema RI Gelar Diskusi Peran Mahkamah Agung dalam Mewujudkan Keadilan di Era Digital

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:28 WIB

Ketua GPAN Akan Gelar Aksi di Kemenkumham Pusat Terkait Maraknya Kasus Narkoba di Lombok

Sabtu, 15 Februari 2025 - 17:17 WIB

Kelebihan Muatan 12 Ton, Truk Alami Kecelakaan Maut di Tol Ciawi

Jumat, 14 Februari 2025 - 12:11 WIB

Ulama PBNU: Valentine Bukan Budaya Islam, Generasi Muslim Harus Punya Prinsip

Kamis, 13 Februari 2025 - 17:38 WIB

MZS. Nur Asysyabaab Gelar Peresmian Renovasi Masjid dan Yayasan Ummahatul Mukminin Depok

Kamis, 13 Februari 2025 - 13:28 WIB

Hukuman Harvey Moeis Diperberat Jadi 20 Tahun Penjara di Tingkat Banding

Kamis, 13 Februari 2025 - 09:37 WIB

Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Tertibkan Parkir Liar Secara Humanis

Berita Terbaru