Siaranindonesia.com, Jakarta – Hasil kajian Universitas Indonesia menyebutkan perhelatan G20 dapat meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp.1.7 triliun, penambahan produk PDB Rp. 7.43 triliun dan pelibatan tenaga kerja sekitar 33 ribu. Ini jelas peluang yang sangat besar dan publik terutama akar rumput harus memahami manfaat tersebut.
Dengan kepercayaan negara-negara G20 kepada Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022 harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya terutama menggerakan ekonomi apalagi ini masih pandemic Covid 19. Logo G20 Presidensi Indonesia syarat akan makna optimisme akan kehidupan yang lebih baik. Untuk mewujudkan hal itu diperlukan peran serta berbagai pihak. Maka dari itu, ruang-ruang perjumpaan sesama anak bangsa harus lebih intens lagi.
Hal ini disampaikan Sekretaris Pusat Kajian Pertanian dan Advokasi (PKPA), Fransiska Silolongan dalam keterangan pers, Jumat (11/3/2022) di Jakarta.
Pemerintah sendiri terus mengkomunikasikan manfaat Presidensi G20 seperti dalam Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) dimana Kemenkeu melaksanakan kegiatan diskusi partisipatif dan dinamis bersama komunitas penulis muda di seluruh Indonesia. FMCBG juga melaksanakan pameran produk-produk UMKM dari penerima fasilitas ekspor dan kredit ultramikro
Fransiska yang juga mahasiswa Pascasarjana Jayabaya ini melihat model komunikasi semacam ini harus dilanjutkan dan civil society bisa mengambil peran dengan kreasi baru. Kolaborasi multipihak dengan pendekatan kekinian bisa ditempuh, misalnya warung kopi.
“Kita tahu selama 10 tahun terakhir ini warung kopi adalah tempat yang paling ramai dikunjungi terutama generasi muda. Tempat ini adalah ruang perjumpaan yang efektif untuk membicarakan berbagai hal, berbagi informasi”, kata Fransiska.
“Ruang yang egaliter ala warung kopi dengan kreasi baru dan kolaborasi multipihak khususnya petani integrator, conten creator-influencer, media, pemerintah, dan masyarakat untuk membangkitkan antusiasme menggaungkan manfaat ekonomi sebagai Presidensi G20 akan lebih cepat”, ujarnya.
Pointnya adalah warung kopi salah satu tempat yang nyaman dan efektif untuk literasi ekonomi G20. Kita tahu negara ini adalah produsen kopi terbesar ke empat di dunia dengan total produksi tahun 2020 adalah 11,95 juta karung. Dari total ini lebih 50 persen di ekspor dalam bentuk biji. Belum lagi potensi untuk pengembangannya masih cukup besar.
PKPA berharap pemerintah bisa menggandeng UMKM coffee shop bukan saja sebatas media komunikasi dengan publik, bahkan bisa dilibatkan dalam perhelatan puncak KTT G20 di Bali, November 2022 misalnya ada pojok kopi dilokasi KTT G20 yang menyajikan aneka kopi Indonesia yang dapat dinikmati gratis oleh para delegasi bahkan dapat di jadikan buah tangan oleh para delegasi.
Fransiska mengajak berbagai pihak terutama kalangan milenial untuk menggaungkan semangat G20 seraya memunculkan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia sebagai Presidensi G20.