Siaranindonesia.com-Sepuluh dari 11 indeks sektor utama S&P 500 menetap di zona merah, dengan sektor keuangan anjlok 3,7 persen memimpin kerugian. Sehingga Bursa Wall Street pada Selasa (1/3/2022), ditutup merosot tajam, seiring dengan kembali bergolaknya perang Rusia-Ukraina yang menebar ketakutan bagi investor.
Saham-saham sektor keuangan menanggung banyak kerugian setelah tertekan dua hari berturut-turut sejak Senin (28/2/2022), seiring sanksi yang dijatuhkan Barat ke Rusia.
“Investor berada dalam ketakutan, dan tidak tahu bagaimana menganalisa konflik geopolitik Rusia-Ukraina untuk menentukan keputusan investasi. Ini adalah respon emosional murni investor,” Ujar Mike Zigmont, kepala penelitian dan perdagangan di Harvest Volatility Management di New York, Rabu (2/3/2022).
Wells Fargo turun 5,8 persen dan indeks bank yang lebih luas tergelincir 4,8 persen, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun merosot ke posisi terendah lima minggu di tengah pelarian ke surat utang safe-haven.
Investor mengabaikan sentimen positif terkait data aktivitas manufaktur AS yang meningkat lebih dari yang diharapkan pada Februari 2022, karena ketidakpastian dari dampak perang Rusia-Ukraina. Indeks volatilitas CBOE, juga dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, naik ke level tertinggi sejak 24 Februari.
“Mengingat fakta bahwa ekonomi AS mengalami percepatan, ketidakpastian akan relatif singkat dan tidak akan mengejutkan jika pasar menemukan pijakannya selama beberapa minggu ke depan ketika kejelasan dipulihkan,” ujar Jeff Schulze, ahli strategi investasi di ClearBridge Investments.