Siaranindonesia.com, Jakarta – Media sosial (Medsos) bagaikan dua sisi mata uang, yaitu sisi positif dan sisi negatif yang bisa digunakan bagi penggunanya untuk melakukan hal positif dan bermanfaat bagi orang banyak maupun melakukan hal negatif hingga menjerat pelanggaran undang-undang ITE bagi seseorang.
Medsos kini telah hadir beraneka ragam dan beraneka warna. Medsos bakal bernilai baik jika diniatkan untuk ibadah sosial atau kebaikan apapun yang membawa manfaat bagi semua orang. Apalagi, medsos dapat menjangkau luas ke berbagai pengguna medsos.
“Banyak cara yang bisa dilakukan di era digital dalam meraih kebaikan, bisa dengan syiar, dakwah, membagikan ilmu pengetahuan, membagikan pengalaman dan lainnya. Menyukai potongan akun medsos teman, menambah pertemanan dan melakukan silahturrahmi dengan komunikasi itu juga mengandung unsur ibadah atau kebaikan,”ujar Farkhan, Jumat (14/1/2022).
Menurut Farkhan, dalam memanfaatkan Medsos, seseorang juga harus pandai mengatur waktu dan kesehatan. Hal itu lantaran banyak orang yang menggunakan Medsos lupa waktu sehingga kesehatan mata dan badan sering terganggu karena berlama-lama memantau Medsos.
Yang tak kalah penting dalam memanfaatkan Medsos menurut Farkhan adalah tentang menyortir berita hoax. Menurutnya, berita hoax yang tidak disukai dengan bijak akan berdampak berbahaya dan merugikan orang lain.
“Tentu juga sebagai sarana ibadah dan kebaikan maka kita harus hindari posting yang bersifat Hoax atau melecehkan agama maupun kepercayaan. Jangan sampai ini justru akan mencelakakan diri kita hingga tersandung kasus hukum,”ujar Farkhan
Farkhan menyebut bahwa era medsos adalah era yang harus dimanfaatkan untuk melipatgandakan kebaikan.
“Era medsos menjadi bentuk positif atau negatif, bisa sakit jiwa kalau orientasinya haus pengakuan tapi bisa sehat jiwa bila kemudian orientasinya menambah pertemanan, menghibur diri dan lain sebagainya,”ujar Farkhan.
BMI menyebut perlu kesabaran dalam memanfaatkan medsos, jangan mudah baper dan jangan memposting yang bersifat menyombongkan dan merugikan orang lain.
“Juga jangan memberi pengaruh buruk dengan memposting hal yang berlawanan dengan nilai normatif publik,”ujar Farkhan
Disisi lain, pemerintah juga harus bisa menjaga kondisi media sosial sehingga hal-hal yang berkaitan dengan hal negatif dapat diminimalisr atau bahkan dihilangkan di medsos.
“Ini era dimana kita bisa menjaga kesehatan publik bahkan negara kalau kesadaran bermedsos untuk kebaikan atau posting yang bermanfaat bagi negara dilaksanakan dan saya kira kekuatan medsos terletak pada gelombang publik, bukan Buzzer,”ujar Farkhan.
Farkhan optimistis era Medsos akan menjadi salah satu sumber kekuatan kesadaran kolektif anak bangsa akan pentingnya narasi mencerdaskan dan pada akhirnya memperbesar tingkat gaya hidup warga negara menjadi lebih baik dengan dunia koneksi yang kuat.
“Mari kader BMI bersungguh-sungguh istiqomah menjaga nilai kebaikan atau nilai ibadah bermedsos,”ajak Farkhan.