Uniknya Pembuatan Gula Tebu Tradisional di Puncak Lawang Kabupaten Agam

- Jurnalis

Jumat, 24 Desember 2021 - 22:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaranindonesia.com–  Berbicara tentang hewan kerbau di Puncak Lawang Kabupatem Agam Sumatera Barat, ada tradisi yang masih lestari sampai kini yaitu kilang tebu tradisional dengan mesin tenaga kerbau.

Tebu atau dalam bahasa inggris disebut sugar key adalah bahan baku gula atau vetsin tanaman jenis rumput rumputan ini memang memiliki kandungan gula sekitar lima hingga 10% di batangnya.

Kerbau yang digunakan untuk mengolah tebu biasanya kerbau jantan yang berukuran cukup besar. soalnya dibutuhkan tenaga cukup ekstra untuk mengangkat dan memutar mesin kilang ini. Setelah kayu pengungkit kilang di pasangkan pada punggung kerbau selanjutnya adalah memberikan kacamata untuk kerbau, tujuannya supaya kerbau berjalan secara konsisten tanpa belok ke kiri atau ke kanan.

Nah karena ga ada kacamata hitam seukuran mata kerbau makanya pakai batok kelapa ini. Prinsip kerja alat kilang ini sebenernya sederhana banget hanya dua silinder dengan gerigi yang saling menyatu makanya keduanya bisa saling memutar.

Tinggal masukan batang tebu ke dalam mesin kilang ini maka airgula akan keluar dari perasan batang tebunya aktifitas kilang tebu tradisional ini juga menjadi daya tarik tersendiri untuk masyarakat luas bahkan warga dari Malaysia aja banyak yang sengaja datang kesini loh mereka suka protes kalo lagi ga ada kerbau yang sedang bekerja.

Air gula yang sudah terkumpul kemudian direbus sekitar  tiga jam lamanya, kalau disini tidak perlu cape cape mengaduk gula, karena ada besek yang diletakkan diatas wajan tujuannya untuk menampung buih hasil memasak gula tebu agar tidak sampai meluap.

Air gula harus dipanaskan karena didalam air gula ada juga kandungan air yang masih cukup banyak cara memisahkan antara gula dengan airnya adalah dengan direbus. Jika warna air tebunya sudah berwarna merah tanda nya sudah siap dicetak. Gula asal Lawang ini dikenal juga dengan sebutan Saka Lawang Saka artinya gula sedangkan Lawang adalah nama daerah asalnya.

Komentar Facebook

Berita Terkait

PCNU Kota Depok dan Gus Yahya Berbagi 300 Paket Berbuka
Ladang Ganja di Taman Nasional Bromo Kasus 2024, Kini Sudah di Pengadilan
Jaksa Cantik, Putri Agita Sembiring Milala jadi Finalis Putri Indonesia 2025
Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim, Pegadaian Kanwil VIII Jakarta 1 Pererat Kebersamaan di Bulan Ramadan
LRT Jabodebek dan Peranannya dalam Meningkatkan Aspek Sosial dan Ekonomi Indonesia
Menteri Kehutanan: Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan Segera Diresmikan
IHII Menolak Kebijakan KRIS Satu Ruang Perawatan
Dirut KAI Tinjau Depo LRT Jabodebek untuk Pastikan Kesiapan Angkutan Lebaran

Berita Terkait

Jumat, 21 Maret 2025 - 21:05 WIB

PCNU Kota Depok dan Gus Yahya Berbagi 300 Paket Berbuka

Rabu, 19 Maret 2025 - 13:30 WIB

Jaksa Cantik, Putri Agita Sembiring Milala jadi Finalis Putri Indonesia 2025

Senin, 17 Maret 2025 - 11:50 WIB

Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim, Pegadaian Kanwil VIII Jakarta 1 Pererat Kebersamaan di Bulan Ramadan

Jumat, 14 Maret 2025 - 13:41 WIB

LRT Jabodebek dan Peranannya dalam Meningkatkan Aspek Sosial dan Ekonomi Indonesia

Kamis, 13 Maret 2025 - 16:25 WIB

Menteri Kehutanan: Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan Segera Diresmikan

Rabu, 12 Maret 2025 - 10:27 WIB

IHII Menolak Kebijakan KRIS Satu Ruang Perawatan

Selasa, 11 Maret 2025 - 10:28 WIB

Dirut KAI Tinjau Depo LRT Jabodebek untuk Pastikan Kesiapan Angkutan Lebaran

Senin, 10 Maret 2025 - 17:38 WIB

Kunjungan Ke Banten, Stafsus Menteri Desa Dorong Desa Terlibat dalam Peningkatan Ketahanan Pangan

Berita Terbaru

Nasional

PCNU Kota Depok dan Gus Yahya Berbagi 300 Paket Berbuka

Jumat, 21 Mar 2025 - 21:05 WIB