Bahaya di Balik Menggunakan Aplikasi WhatsApp GB

- Tim Kreatif

Kamis, 23 Desember 2021 - 22:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaranindonesia.com– GB WhatsApp merupakan WhatsApp versi modifikasi yang dikembangkan oleh developer pihak ketiga, yang tidak ada sangkut pautnya dengan WhatsApp. Aplikasi ini digunakan oleh mereka yang ingin mendapatkan fitur lebih yang dibatasi oleh WhatsApp karena alasan kebijakan.

 

Banyak orang tertarik untuk menginstal GB WhatsApp daripada menggunakan WhatsApp resmi hanya karena alasan fitur yang berlebih. Padahal, aplikasi yang mengatasnamakan WhatsApp seperti GB WhatsApp tidak dilindungi enkripsi end to end sehingga riskan dibajak atau di-hack.

 

Meskipun terlihat menarik karena bisa diotak-atik sesuka hati, WhatsApp GB memiliki beberapa risiko:

 

  1. Membahayakan perangkat

Versi modifikasi WhatsApp lebih rentan menyuntikkan malware dan spyware terhadap perangkat yang anda gunakan.

Selain itu, WhatsApp modifikasi lebih mungkin membawa virus yang dapat membahayakan perangkat dan data pengguna.

 

  1. Berisi iklan

Pengembang WhatsApp modifikasi rata-rata meraup pendapatan dari hasil iklan yang dipasang pada beranda aplikasi. Keberadaan iklan ini dapat mengganggu saat sedang menggunakan aplikasi.

Iklan pada aplikasi ini juga dapat berisi virus serta dapat membawamu pada situs yang berbahaya. Lewat situs resmi, WhatsApp Inc. menyatakan tidak bertanggung jawab atas berfungsinya aplikasi WA GB di Android.

 

  1. Tidak terenkripsi

Aplikasi WhatsApp resmi memiliki sistem end-to-end encryption yang membuat seluruh percakapan di akun WhatsApp terlindungi dan tidak dapat diintip siapapun.

Sedangkan pada WhatsApp GB, umumnya aplikasi ini tidak terenkripsi dan rentan bocor kepada pihak ketiga yang dapat menjadi ancaman keamanan privasi pengguna.

 

Komentar Facebook

Berita Terkait

80.000 Unit Koperasi Merah Putih Sudah Terbentuk, Menkop Budi Arie Cetak Sejarah
Sinergi Kemenag dan LD PBNU: Dorong Masjid Ramah Lingkungan Lewat Dakwah Ekologis
Silaturahmi BMI Kota dan Kabupaten Tegal Perkuat Menuju Munas I 2025
Program Badai Emas Pegadaian 2025, Hadiah untuk Masa Depan Cerah
Kemenag Perkenalkan GPTs TOR MAKER: Revolusi AI dalam Administrasi Madrasah
Kita Songsong Transformasi Umrah 1447 H: Inovasi Saudi, Kesempatan Kita
18 Warga Terduga Pencurian Kabel Sepakat Damai Lewat Restorative Justice
FGMI Dukung Langkah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Atasi Polemik Tambang Nikel Di Raja Ampat

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:21 WIB

80.000 Unit Koperasi Merah Putih Sudah Terbentuk, Menkop Budi Arie Cetak Sejarah

Jumat, 13 Juni 2025 - 23:54 WIB

Silaturahmi BMI Kota dan Kabupaten Tegal Perkuat Menuju Munas I 2025

Rabu, 11 Juni 2025 - 18:00 WIB

Program Badai Emas Pegadaian 2025, Hadiah untuk Masa Depan Cerah

Rabu, 11 Juni 2025 - 14:12 WIB

Kemenag Perkenalkan GPTs TOR MAKER: Revolusi AI dalam Administrasi Madrasah

Selasa, 10 Juni 2025 - 20:26 WIB

Kita Songsong Transformasi Umrah 1447 H: Inovasi Saudi, Kesempatan Kita

Selasa, 10 Juni 2025 - 18:29 WIB

18 Warga Terduga Pencurian Kabel Sepakat Damai Lewat Restorative Justice

Selasa, 10 Juni 2025 - 10:36 WIB

FGMI Dukung Langkah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Atasi Polemik Tambang Nikel Di Raja Ampat

Minggu, 8 Juni 2025 - 23:08 WIB

Aksin Law Firm Ajukan Audiensi ke DPRD Kebumen Bahas Pengelolaan Keuangan Bumdes dan Bumdesma

Berita Terbaru

Opini

Luka Rasisme yang Tak Disembuhkan

Selasa, 17 Jun 2025 - 08:35 WIB